Total Tayangan Halaman

Rabu, 29 Agustus 2012

SAUDAH BINTI ZAM'AH R.A


@ Tentang SAUDAH BINTI ZAM’AH

Ayahnya   : Zam’ah bin Qais bin Abdu Syams bin Abdu Wadd bin Nashr.
Ibunya       : Asy-Syumus binti Qais bin Amr bin Zaid
Suku          : Qurays

Saudah dinikahi Rasulullah pada tahun ke 2 sebelum Hijriah, hampir bersamaan dengan pernikahan Aisyah. Pada saat itu beliau adalah janda As-Sakran bin Amir bin Abdu Syams. Wali pernikahan Saudah dengan Rasulullah adalah pamannya sendiri, Waqdan bin Qais. Saudah hidup bersama Rasulullah selama 12 tahun. Beliau meninggal di bulan Ramadhan di akhir masa kekhilafahan Umar bin Khattab R.A.

Keistimewaan Saudah binti Zam’ah r.a

  1. Saudah binti Zam’ah bermimpi kejatuhan bulan
Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Ibnu Abbas R.A yang berkata,
“Saudah bermimpi melihat bulan jatuh kepadanya. Ia ceritakan mimpinya tersebut kepada suaminya. Suami Saudah berkata, ‘ Jika mimpimu benar, maka tidak lama lagi aku akan meninggal dunia dan Engkau akan menikah sepeninggalku.’ Sejak saat itu As-Sakran jatuh sakit dan tak berapa lama kemudia ia meninggal dunia. Setelah itu Saudah dinikahi Rasulullah SAW.”
  1. Saudah binti Zam’ah istri pertama yang digauli Rasululla
Meskipun Saudah dinikahi Rasulullah setelah Aisyah, akan tetapi Rasulullah lebih dulu menggauli Saudah sebelum Aisyah. Hal ini terjadi dikarenakan pada saat itu Aisyah masih kecil sehingga demi kemaslahatan beliau maka Aisyah baru digauli Rasulullah 3 tahun kemudian.
Ibnu Katsir berkata,
“Yang benar adalah Rasulullah menikahi Aisyah sebelum Saudah, tetapi Rasulullah baru menggauli Aisyah pada tahun ke 2 Hijriah dan menggauli Saudah sejak di Mekkah.”
Hal ini dikuatkan oleh pendapat Ibnu Sa’ad. Beliau berkata,
“ Rasulullah SAW menggauli Saudah di Mekkah setelah wafatnya Khadijah R.A”

  1. Saudah binti Zam’ah membuat Rasulullah tertawa
Dalam banyak riwayat, Saudah sering membuat Rasulullah tertawa. Diantaranya adalah ketika Saudah dan Aisyah bercanda saling melumuri wajahnya dengan tepung adonan roti. Di lain kesempatan Saudah juga membuat Rasulullah tertawa ketika ia mengeluh tentang panjangnya rukuk dan sujud Rasulullah.
“Tadi malam aku sholat di belakangmu, saat aku rukuk denganmu, aku menahan hidungku karena aku takut darah mengucur.” (HR. Ibnu Saad)

  1. Saudah binti Zam’ah selalu mencari keridhaan Rasulullah SAW
Abu Umar meriwayatkan dari Aisyah RA yang berkata,
“Ketika Saudah telah berusia lanjut (tua) di sisi Rasulullah, beliau ingin menceraikannya. Saudah berkata, ‘Janganlah engkau menceraiku, karena Engkau telah berada dalam keadaan halal terhadapku dan aku ingin dikumpulkan ke dalam istri-istrimu. Aku hibahkan jatah hariku kepada Aisyah dan aku tidak lagi menginginkan apa yang diinginkan istri-istri.’ Rasulullah SAW tetap mempertahankan Saudah hingga beliau wafat dengan meninggalkannya bersama istri-istri beliau yang lain.”

  1. Ayat Al-Qur’an turun untuk kasus Saudah binti Zam’ah

“Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir dan jika kamu bergaul dengan istrimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. An-Nisa’: 128)
  1. Kekaguman Aisyah kepada Saudah binti Zam’ah
Aisyah berkata,
“Aku tidak pernah melihat seorang wanita pun yang aku sangat ingin menjadi kulitnya (maksudnya seperti dia) daripada Saudah binti Zam’ah” (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar