Nasabnya
Beliau adalah Umar bin al-Khaththab bin Nufail
bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin
Ka’ab bin Lu’ai, Abu Hafs al-’Adawi. Julukan beliau adalah al-Faruq. Ada yang menyebutkan
bahwa gelar itu berasal dari Ahli Kitab.1
Adapun ibunya bernama Hantamah binti Hisyam
bin al-Mughirah, kakak dari Abu Jahal bin Hisyam.2
Ciri-Ciri & Sifatnya
Beliau adalah seorang lelaki yang tinggi,
kepala bagian depannya botak, selalu bekerja dengan dua tangannya, kedua
matanya hitam, berkulit kuning3, ada yang mengatakan berkulit putih
hingga menjadi kemerah-merahan. Giginya putih bersih mengkilat, selalu mewarnai
janggutnya dan merapikan rambutnya dengan menggunakan inai (daun pacar).4
Beliau adalah orang yang sangat tawadhu’
kepada Allah. Kehidupan dan makanannya sangat sederhana. Beliau terkenal sangat
tegas dalam urusan agama Allah, selalu menambal bajunya dengan kulit, membawa
ember di atas kedua pundaknya, dengan wibawanya yang sangat besar, selalu
mengendarai keledai tanpa pelana, jarang tertawa dan tidak pernah bergurau
dengan siapapun. Cincinnya bertuliskan sebuah kata-kata “Cukuplah kematian
menjadi peringatan bagimu hai Umar.”
Istri & Anak-Anak Beliau
Al-Waqidi, al-Kalbi dan lainnya pernah
berkata, “Pada masa jahiliyyah Umar pernah menikahi Zainab binti Mazh’un
saudara wanita dari Utsman bin Mazh’un, dari perkawinan tersebut lahirlah
Abdullah, Abdurrahman yang sulung, serta Hafshah.
Beliau juga pernah menikahi Mulaikah binti
Jarwal, dari hasil perkawinan tersebut lahirlah Ubaidullah. Setelah itu beliau
menceraikannya ketika terjadi hudnah (perdamaian).
Setelah dicerai wanita tersebut dinikahi oleh Abu Jahm bin Hudzaifah,
sebagaimana yang dikatakan oleh al-Madaini.
Al-Waqidi berkata, “Wanita ini bernama Ummu
Kaltsum binti Jarwal, dari hasil pernikahan ini lahirlah Ubaidullah dan Zaid
yang bungsu.”5
Al-Madaini berkata, “Umar pernah menikahi
Quraibah binti Abi Umayyah al-Makhzumi, sewaktu terjadi hudnah (perdamaian)
Umar menceraikannya, setelah itu wanita ini dinikahi oleh Abdurrahman bin Abu
Bakar.
Mereka berkata, “Umar juga menikahi Ummu Hakim
binti al-Harits bin Hisyam setelah suaminya -yakni Ikrimah bin Abu Jahal-
terbunuh dalam peperangan di negeri Syam.6 Dari hasil pernikahan ini lahirlah
Fathimah. Kemudian Umar menceraikannya.” Al-Madaini berkata, “Umar tidak
menceraikannya.
Mereka berkata, “Umar pernah pula menikahi
Jamilah binti7 Ashim bin Tsabit bin Abi al-Aqlah dari suku Aus.”
Umar juga menikahi Atikah binti Zaid bin Amr
bin Nufail, yang sebelumnya adalah istri Abdullah bin Abu Bakar.8 Setelah Umar terbunuh, wanita ini
dinikahi oleh az-Zubair bin al-Awwam ??? ???? ???. Disebutkan bahwa wanita ini
adalah ibu dari anaknya yang bernama Iyadh, wallahu a ‘lam.
Al-Madaini berkata, “Umar pernah meminang Ummu
Kaltsum, puteri Abu Bakar as-Shiddiq -ketika itu masih gadis kecil- dalam hal
ini Umar mengirim surat kepada ‘Aisyah, namun Ummu Kaltsum berkata, “Aku tidak
mau menikah dengannya!” ‘Aisyah berkata padanya, “Apakah engkau menolak Amirul
Mukminin?” Ummu Kaltsum menjawab, “Ya, sebab hidupnya miskin.” Akhirnya ‘Aisyah
mengirim surat kepada Amru bin al-Ash, dan Amru berusaha memalingkan keinginan
Umar untuk menikahi puteri Abu Bakar dan menyarankan kepadanya agar menikahi
Ummu Kaltsum puteri Ali bin Abi Thalib ??? ???? ??? dari hasil pernikahannya
dengan Fathimah ??? ???? ????. Amru berkata padanya, “Nikahilah puteri Ali dan
hubungkan kekerabatanmu dengan kerabat Rasulullah ??? ???? ???? ????.” Akhirnya
Umar meminang Ummu Kaltsum kepada Ali dan memberikannya mahar sebanyak empat
puluh ribu. Dan dari hasil pernikahan ini lahirlah Zaid dan Ruqayyah.
Mereka berkata, “Umar juga menikahi Luhyah
-seorang wanita Yaman- dari hasil pernikahan itu lahirlah Abdurrahman yang
bungsu, ada yang menyebutkan Abdurrahman yang tengah. Al-Waqidi berkata, “Wanita
ini adalah Ummu al-Walad (budak wanita) dan bukan sebagai istri.9 Ada
yang menyebutkan bahwa Umar juga memiliki Fukaihah sebagai Ummu Walad yang
melahirkan anaknya bernama Zainab. Al-Waqidi berkata, “Zainab adalah anak Umar
yang paling kecil.”
Ibnu Katsir berkata, “Jumlah seluruh anak Umar
adalah tiga belas orang, yaitu, Zaid yang sulung, Zaid yang bungsu, Ashim,
Abdullah, Abdurrahman yang sulung, Abdurrahman yang pertengahan, az-zubair bin
Bakkar -yaitu Abu Syahmah10, Abdurraman yang bungsu, Ubaidullah,
Iyadh, Hafsah, Ruqayyah, Zainab, Fathimah ??? ???? ????. Jumlah seluruh istri
Umar yang pernah dinikahi pada masa jahiliyyah dan Islam baik yang diceraikan
ataupun yang ditinggal wafat sebanyak tujuh orang.
Keislamannya
Umar masuk Islam ketika berusia dua puluh
tujuh tahun, beliau mengikuti perang Badar dan seluruh peperangan yang terjadi
setelahnya bersama Rasulullah ??? ???? ???? ????. Beliau juga pernah diutus
untuk berangkat bersama sebahagian tentara untuk memata-matai dan mencari
informasi tentang musuh, terkadang menjadi pemimpin dalam tugas ini.11
Beliaulah yang pertama kali digelari Amirul
Mukminin. Beliaulah yang pertama kali membuat penanggalan hijriyah,
mengumpulkan manusia untuk Shalat Tarawih berjama’ah, orang yang pertama kali
berkeliling di malam hari mengontrol rakyatnya di Madinah, yang pertama kali
membawa tongkat pemukul untuk memberi pelajaran dan menghukum yang salah, yang
pertama kali mendera peminum khamr 80 kali cambukan, khalifah yang melakukan
banyak penaklukan,12yang pertama kali membuat kota-kota, membentuk
tentara resmi, membuat undang-undang perpajakan, membuat sekretariat,
menentukan gaji tetap, menempatkan para qadhi, membagi-bagi wilayah yang
ditaklukkan seperti as-Sawad, Ahwaaz, wilayah pegunungan, wilayah Persia dan lain
sebagainya.
Beliau berhasil menaklukan banyak wilayah di
negeri Syam, diantaranya, Damaskus, Yordania, Baisan, Thabariyah, al-Jabiyah,
Ramalah, Asgalan, Gazza, daerah sawahil (pesisir), al-Quds, Ba’labak, Homs,
Qinsir, Halab, dan Anthakiyah.
Dia juga menaklukkan Mesir, Iskandariyah (Alexandria ), Tripoli
Barat, dan Burqah.
Adapun daerah Jazirah Eufrat yang
ditaklukkannya adalah, Harran, ar-Rahaa dan ar-Raqqah, Nasibain, Ra’sul ‘Ain,
Syimsyath, ‘Ain Wardah, Perkampungan Bakr, Rabi’ah, negeri Mosul dan wilayah-wilayah
sekitarnya
Wilayah Irak dan wilayah timur yang
ditaklukkannya, Qadisiyyah, Sungai Sair, Sabath, Madain, Nahawand, Hamazan,
Ar-Rai, Qumis, Khurasan, Istakhar, Ashbahan, as-Sus, Marwa, Naisaburi, Jurjaan,
Adzarbaijan dan lain-lain. Para tentaranya
telah pula menyeberangi sungai Jaihun berulang kali.
Fote Note:
1 Hal ini telah disebutkan oleh ath-Thabari, 4/195
dari jalan Ibnu Sa’ad dengan sanad yang shahih bersumber dari az-Zuhri, dengan
lafazh ‘Telah sampai kabar kepadaku…’, lihat pula ath-Thabaqat al-Kubra
3/270 di sini dia sebutkan dengan sanad dari jalan al-Waqidi dari ‘Aisyah ???
???? ???? bahwa Nabi ??? ???? ???? ???? yang telah memberi gelar al-Faruq
kepada Umar, dan al-Waqidi sendiri dinilai matruk (ditinggalkan beritanya, pent,)
oleh kalangan al-Muhadditsin. Ibnu Sa’ad mengeluarkan dengan jalan yang mursal
bahwa Rasulullah ??? ???? ???? ???? bersabda, “Sesungguhnya Allah menjadikan
kebenaran di atas lidah Umar dan di atas hatinya, dialah al-Faruq.”
Ath-Thabaqat al-Kubra 3/ 270, lihat juga Fathul Bari7/44.
2 Inilah yang disebutkan oleh beliau -semoga Allah
merahmatinya- adapun yang disebutkan oleh para ulama nasab dan para penulis
tarajum (biografi) ibu Umar adalah Hantamah binti Hasyim bin al-Mughirah,
saudara dari Hisyam bin al-Mughirah, dengan itu Abu Jahal adalah anak pamannya,
lihat Nasab Quraisy karya az-Zubairi 103, 347, dan Thabaqat Ibnu Sa’ad 3/265,
dan jamharatu Ansab al-Arab karya Ibnu Hazm hlm. 44, al-Isti’ab
karya Ibnu Abdil Bar hlm. 1144, dia memperingatkan kekeliruan yang tersebar
bahwa Ibu Umar adalah binti Hisyam.
3 Ibnu Sa’ad dalam kitab ath-Thabaqatnya menukil
dari al-Waqidi 3/324 bahwa dia pernah berkata, tidak pernah kami ketahui bahwa
Umar berkulit kuning -kecuali jika orang yang memberikan kriteria Umar-
melihatnya pada masa peceklik, pada masa itu warna Umar berubah
disebabkan hanya memakan minyak selalu. Ibnu Abdil Bar telah membantah
perkataan al-Waqidi , dia berkata, “Ini adalah perkataan yang harus di
ingkari.” (al-Isti’ab 1146).
4 Lihat Thabaqat Sa’ad 3/324, dan Tarikh
ath-Thabari 4/196. Kata A’sara Yusran yaitu orang yang bekerja dengan
dua tangannya sebagaimana terdapat dalam Lisan al-Arab 4/196, dan kata Asynabul
Asnan artinya yaitu
giginya sangat putih mengkilat, ibid, 1/507.
5 Lihat Nasab Quraísy hlm. 349
6 Lihat Ibn Hajar, al-Ishabah 8/193.
7 Dalam Tarikh ath-Thabari 4/199, Kakak Ashim dan itulah
yang benar, lihat pula Nasab Quraísy karya az-Zubairi hlm. 349. dia berkata,
“Dari hasil pernikahan dengannya Umar mendapatkan anak bernama Ashim.” Lihat
Thabaqat Ibn Sa’ad 3/265.
8 Dalam teks aslinya tertulis Ibn Abi Mulaikah, dan
perbaikan ini dari Tarikh ath-Thabari 4/199, dan lihat mengenai pernikahan Umar
pada Kejadian tahun 12 H di dalam al-Bidayah wan-Nihayah, 6/352.
9 Sebagaimana yang dikatakan oleh az-Zubairi dalam Nasab
Quraisy hlm. 349.
10 Lihat Nasab Quraäy hi m. 349.
11 Pernah menjadi pemimpin atas pasukan Turbah yang diutus ke
Ajz Hawazin, (Sirah ibn Hisyam 4/341).
12 Pada masanya banyak sekali terjadi penaklukan-penaklukan.
================================
Sumber: Disalin dari
(via Maktabah Abi Humaid):
Judul Asli: Tartib wa Tahdzib Kitab al-Bidayah wan Nihayah
Penulis: al-Imam al-Hafizh Ibnu Katsir
Pennyusun: Dr.Muhammad bin Shamil as-Sulami
Penerbit: Dar al-Wathan, Riyadh KSA. Cet.I (1422 H./2002 M)
EdisiIndonesia :
Al-Bidayah wan-Nihayah Masa Khulafa’ur Rasyidin
Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari
Muraja’ah: Ahmad Amin Sjihab, Lc
Penerbit: Darul Haq, Cetakan I (Pertama) Dzulhijjah 1424 H/ Pebruari 2004 M.
Judul Asli: Tartib wa Tahdzib Kitab al-Bidayah wan Nihayah
Penulis: al-Imam al-Hafizh Ibnu Katsir
Pennyusun: Dr.Muhammad bin Shamil as-Sulami
Penerbit: Dar al-Wathan, Riyadh KSA. Cet.I (1422 H./2002 M)
Edisi
Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari
Muraja’ah: Ahmad Amin Sjihab, Lc
Penerbit: Darul Haq, Cetakan I (Pertama) Dzulhijjah 1424 H/ Pebruari 2004 M.
Imam al-Bukhari berkata, bab Manaqib Umar bin al-Khaththab 13 Abu Hafsh al-Qurasy, al-'Adawi??? ???? ???,
1) Umar Adalah Penduduk Surga
1. Diriwayatkan
dari Said Ibnu al-Musayyab bahwa Abu Hurairah??? ???? ??? berkata, Ketika kami berada di sisi
Rasulullah??? ???? ???? ????,
Tiba-tiba ia berkata,
"Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah
aku berada di surga. Kemudian aku melihat
seorang wanita berwudhu di samping sebuah istana, maka aku bertanya,
"Milik siapa istana ini?" Mereka menjawab, "Milik Umar."
Maka aku teringat akan kecemburuan Umar, segera aku menjauhi istana itu. " Umar menangis dan berkata, " Demi Allah, mana mungkin
aku akan cemburu padamu wahai Rasulullah? "
2. Diriwayatkan
Anas bin Malik??? ???? ??? ia
berkata, Rasulullah??? ???? ???? ???? menaiki gunung Uhud beserta Abu Bakar,
Umar dan Utsman. Maka-tiba-tiba
gunung itu bergoncang, segera Rasulullah memukulkan kakinya dan berkata,
"Diamlah wahai Uhud sesungguhnya di
atasmu hanyalah seorang Nabi, shiddiq dan dua orang syahid ".
3. Diriwayatkan
dari Anas??? ???? ??? bahwa
seorang lelaki bertanya kepada nabi??? ???? ???? ???? tentang hari kiamat. Ia bertanya,
"Kapan datangnya hari Kiamat?" Maka
Rasulullah??? ???? ???? ???? kembali bertanya padanya, "Apa
yang telah engkau persiapkan untuk hari itu?" Ia menjawab, "Aku tidak memiliki
persiapan apapun, hanya saja aku mencintai Allah dan RasulNya." Maka
Rasulullah??? ???? ???? ???? bersabda, "Engkau
kelak akan dibangkitkan beserta orang-orang yang kau cintai." Anas berkata, "Tidaklah kami
merasa senang kecuali setelah mendengar sabda Nabi, "Engkau
kelak akan dibangkitkan beserta orang-orang yang engkau cintai." Anas berkata, "Aku mencintai
Nabi??? ???? ???? ????,
Abu Bakar dan Umar. Aku berharap
agar dapat dikumpulkan beserta mereka, meskipun aku tidak mampu berbuat seperti
mereka.
4. Diriwayatkan
Abu Musa??? ???? ??? ia
berkata, "Aku bersama Rasulullah??? ???? ???? ???? di salah satu kebun di kota Madinah. Tiba-tiba datang seorang pria minta
dibukakan pintu, maka Rasulullah berkata,
"Bukakan pintu untuk orang itu dan
beritakan baginya kabar gembira berupa surga". Maka aku buka pintu dan ternyata orang itu adalah Abu
Bakar. Segera aku beritahukan
kepadanya apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah??? ???? ???????? untuknya. Abu Bakar mengucapkan pujian kepada
Allah. Tak lama setelah itu
datang seseorang minta diberi izin masuk, maka Rasulullah??? ???? ???? ???? berkata, "Bukalah
pintu dan beritakan baginya berita gembira berupa surga." Aku segera membuka pintu dan ternyata
orang itu adalah Umar, maka aku beritahukan kepadanya apa yang dikatakan Nabi
untuknya. la juga mengucapkan
pujian kepada Allah. Kemudian
datang lagi seseorang ingin masuk, maka Rasulullah??? ???? ???? ???? berkata
padaku, "Bukakan pintu untuknya dan beritakan kabar
gembira kepadanya berupa surga dan berita musibah yang kelak akan
menimpanya." Ketika
aku membuka pintu ternyata orang tersebut adalah Utsman, maka aku segera
memberitakan kabar gembira untuknya dan berita musibah yang kelak akan
menimpanya, maka dia memuji Allah dan berkata, "Allah al-Musta'aan (hanya
kepada Allah aku memohon pertolongan)."
2) Keutamaan Ilmu Umar
5. Diriwayatkan
dari az-Zuhri berkata, Aku diberitahukan oleh Hamzah 14 dari bapaknya bahwa Rasulullah??? ???? ???????? bersabda,
"Ketika aku tidur maka aku bermimpi
meminum-yaitu susu-sampai aku melihat bekas-bekas susu tersebut melekat pada
kuku-kukuku kemudian aku berikan kepada Umar." Mereka bertanya, "Apa takwilnya, ya Rasulullah?"
Maka Rasulullah menjawab, "Ilmu".
3) Luasnya Penyebaran Islam Pada Masa
Umar
6. Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar??? ???? ????? bahwa Rasulullah??? ???? ???? ???? pernah
bersabda,
"Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke
dalam sebuah sumur yang ditarik dengan penggerek, maka datanglah Abu Bakar
mengambil air dari sumur tersebut satu atau dua timba dan terlihat dia begitu
lemah menarik timba tersebut-semoga Allah mengampuninya-. Setelah itu datanglah Umar bin al-Khaththab
mengambil air sebanyak-banyaknya, aku tidak pernah melihat seseorang pemimpin
Abqari 15 yang begitu gesit hingga seluruh manusia dapat
minum sepuasnya dan memberikan minum unta-unta mereka. "
4) Kemuliaan dan Kekuatan Kaum Muslimin
dengan Keislaman Umar
7. Abdullah
bin Mas'ud??? ???? ???, Berkata,
"Kami menjadi kuat sejak Umar masuk
Islam."
5) Kedekatan Umar dengan Rasulullah ??? ???? ???? ???? Sampai
la Selalu Mengiringi Rasulullah
8. Diriwayatkan
dari Ibnu Abi Mulaikah dia pernah mendengar Abdullah bin Abbas??? ???? ????? berkata, "Umar ditidurkan di atas
kasurnya, sementara manusia berada di sekelilingnya mendoakan dirinya sebelum
diangkat-ketika itu aku hadir di antara mereka-aku terkejut ketika seseorang
memegang kedua pundakku dan ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib. Ali mengucapkan doa untuk Umar semoga
dirahmati Allah, kemudian Ali berkata, "Engkau tidak pernah meninggalkan
seorang yang dapat menyamai dirimu dan karya yang engkau hasilkan. Aku berharap bisa menjadi seperti
dirimu ketika akan menghadap Allah. Demi
Allah aku merasa yakin babwa Allah akan mengumpulkanmu dengan kedua sahabatmu
(Rasulullah dan Abu Bakar, pent.). Aku
banyak mendengar Rasulullah??? ???? ???? ???? bersabda,
"Aku berangkat bersama Abu Bakar dan
Umar, aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar, aku keluar bersama Abu Bakar dan
Umar."
9. Diriwayatkan
dari Miswar bin Makhramah dia berkata, "Ketika Umar ditikam, ia mengerang
kesakitan, maka Abdullah bin Abbas berkata sambil menghiburnya, 'Wahai Amirul
mukminin, bukankah engkau sahabat Rasulullah yang selalu mengiringinya, dan
engkau telah berbuat baik dalam persahabatan dengannya. Kemudian engkau berpisah dengannya
dalam kondisi la rela terhadapmu. Setelah
itu engkau menjadi sahabat setia Abu Bakar sampai engkau berpisah dengannya
dalam kondisi la rela terhadapmu. Kemudian
engkau bergaul dengan sahabat-sahabat mereka dengan baik, maka jika engkau
meninggalkan mereka, mereka akan rela terhadapmu. '
Umar berkata, 'Adapun apa yang telah engkau
sebutkan tentang persahabatanku dengan Rasulullah dan ridhanya terhadap diriku,
itu merupakan karunia Allah terhadapku, dan apa yang relah engkau sebutkan
tentang persahabatanku dengan Abu Bakar as-Shiddiq dan keridhaannya terhadapku
itupun merupakan karunia Allah-Yang Mahamulia- terhadapku. Sementara yang engkau lihat tentang
kekhawatiranku, itu seluruhnya disebabkan tanggung jawabku terhadapmu dan para
sahabatmu. Demi Allah andai saja
aku memiliki emas sepenuh dunia pasti akan aku rebus diriku dengannya dari
adzab Allah?????? ? ????? sebelum aku melihat adzab itu datang
'.
10. Diriwayatkan
dari Abdullah bin Hisyam berkata, "Kami bersama Rasulullah??? ???? ???? ???? ketika
itu ia sedang menarik tangan Umar bin al-Khaththab. "
6) Kesungguhan Umar dan Kebaikannya
dalam Masalah Harta
11. Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar berkata, "Aku tidak pernah melihat seorangpun
setelah Rasulullah??? ???? ???????? begitu keras dan paling baik dalam
menggunakan hartanya hingga wafat selain Umar bin al-Khaththab. " 16
7) Umar Adalah Seorang Sahabat yang
Mendapat Ilham
12. Diriwayatkan
dari Abu Hurairah??? ???? ??? bahwa
Rasulullah??? ???? ???? ????,
Bersabda,
"Sesungguhya di antara orang-orang
sebelum kalian ada sejumlah manusia yang mendapat ilham. Bila salah seorang umatku mendapatkannya maka
Umarlah orangnya. "
Zakaria bin Abi Zaidah menambahkah dari Sa ad
dari Abi Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, Rasululullah??? ???????? ???? bersabda,
"Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian
dari Bani lsrail ada yang diberikan ilham meskipun mereka bukan Nabi, jika
salah seorang dari umatku mendapatkannya maka Umarlah orangnya."
8) Kuatnya Agama dan Iman Umar
13. Diriwayatkan
dari Abu Hurairah??? ???? ??? dia
berkata, Rasulullullah??? ???? ???? ???? bersabda,
"Ketika seseorang sedang mengembala
kambingnya maka tiba-tiba datang serigala menerkam seekor kambingnya.Pengembala
tersebut mengejarnya sampai berhasil mengambil kembali kambing tersebut
darinya. Tiba-tiba serigala
tersebut menoleh kepadanya dan berkata, "Siapa kelak yang dapat menjaganya
ketika tidak ada pengembala selain diriku?" Manusia berkata, "Subhanallah!" Nabi bersabda, "Maka
sesungguhnya aku beriman dengan kejadian ini, demikian pula Abu Bakar dan Umar.
"
Padahal saat itu keduanya tidak berada di
tempat tersebut.
14. Diriwayatkan
dari Abu Sa'id al-Khudri??? ???? ??? aku
mendengar Rasulullah??? ???? ???? ???? bersabda,
"Ketika tidur aku melihat dalam mimpi
seluruh manusia diperlihatkan padaku dan masing-masing mereka mengenakan
baju-baju, ada yang mengenakan baju sampai ke dadanya, ada yang mengenakannya
di bawah dada, maka diperlihatkan padaku Umar sementara dia mengenakan pakaian
panjang yang diseret-seretnya. " Mereka bertanya, "Apa takwil mimpi itu wahai
Rasulullah??? ???? ???? ?????
"Rasulullah menjawab, "Agamanya." (yakni posisinya dalam agama, pent.).
9) Wibawa Umar dan Setan yang Berusaha
Menghindari Jalan yang ditempuhnya
15. Diriwayatkan
dari Muhammad bin Sa'ad bin Abi Waqqash dari ayahnya ia berkata, "Umar bin
al-Khaththab memohon agar diizinkan masuk ke rumah Rasulullah??? ???? ???? ???? ketika
itu ada beberapa orang wanita dari Quraisy sedang berbincang-bincang dengan
Rasulullah dan mereka berbicara dengan nada suara yang keras melebihi suara
Rasululullah??? ???? ???? ????. Ketika Umar masuk mereka segera
berdiri dan menurunkan hijab. Setelah
diberi izin Umar masuk ke rumah Rasulullah??? ???? ???? ???? sementara Rasulullah tertawa. Umar bertanya, "Apa yang membuat
Anda tertawa wahai Rasulullah?" Rasulullah??? ???? ???? ???? menjawab,
"Aku heran terhadap wanita-wanita yang
berada di sisiku ini, ketika mereka mendengar suaramu, segera mereka berdiri
menarik hijab." Umar berkata,
"Sebenarnya kamu yang lebih layak mereka segani Wahai Rasulullah. Kemudian Umar berbicara kepada mereka,
"Wahai para wanita yang menjadi musuh bagi nafsunya sendiri, bagaimana
kalian segan terhadap diriku dan tidak segan terhadap Rasulullah?" Mereka
menjawab, "Ya, sebab engkau lebih keras dan lebih kasar dari Rasulullah??? ???? ???? ????. Rasulullah??? ???? ???? ???? bersabda, "Wahai
Ibnul al-Khaththab, demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman tangan,
sesungguhnya tidaklah setan menemuimu sedang berjalan di suatu jalan kecuali
dia akan mencari jalan lain yang tidak engkau lalui."
16. Diriwayatkan
dari 'Aisyah??? ???? ???? bahwa
Rasulullah pernah bersabda,
"Sesungguhnya setan lari ketakutan jika
bertemu Umar." 17
17. Rasulullah??? ???? ???? ???? bersabda,
"Umatku yang paling penyayang adalah Abu
Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar." 18
Bersambung ...
Foot Note:
13 Seluruh nas dari no. 1
s / d 15 adalah tambahan yang tidak terdapat dalam naskah asli, seluruhnya dari
Shahih al-Bukhari kitab Fadhail Shahabah, bab Nanaqib Umar (7 / 40-43 dari
Fathul Bari) sengaja saya nukil di sini Karena saya anggap begitu penting dan
shahih, sementara al-Hafizh Ibnu Katsir tidak menukil kecuali bagian terakhir
saja, dia telah mengisyaratkan untuk meruju 'ke kitab yang dikarangnya secara
khusus mengenai biografi Umar??? ???? ??? dan
hadits-hadits yang diriwayatkan dari dirinya, dan kitab ini ditulis dalam dua
jilid sebagaimana yang dikatakannya.
14 Yaitu Hamzah bin Abi Usaid Malik bin Rabi'ah al-Ansari
as-Sha'idi, biografinya dapat di lihat dalam Tahdzib at-Tahdzib, 3/26.
15 Al-Gharbu, yaitu ember yang sangat besar sekali, dan
Abqari suatu kaum yaitu pemimpin mereka yang paling kuat (An-Nihayah fi Gharib
al-Hadits 3/349, 173 secara berturut-turut).
16 Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari 7/49,
"kata Ibnu Umar khusus terjadi ketika masa pemerintahan Umar.
17 Sebelum ini Ibnu Katsir membawakan sebuah hadits dari
jalan Ibnu Abbas, "Sesungguhnya aku memiliki dua menteri dari Penduduk
bumi dan dua menteri dari penduduk langit ..." dst. Sebagaimana dikatakan oleh al-Haitsami
dalam Majma az-Zawaid, 9/51 yang telah dikeluarkan oleh ath-Thabarani dari
Hadits Ummu Salamah dan di dalam sanadnya ada Muhammad bin Mujib ats-Tsaqafi
yang tertuduh sebagai pendusta. Adapun
riwayat Ibnu Abbas telah diproduksi oleh at-Tirmidzi sebagaimana yang terdapat
dalam Dhaif al-Jami 'ash-Shaghir, Syaikh al-Albani berkata, "Hadits ini
lemah." Dia mengisyaratkan untuk meruju' ke kitabnya Silsilah al-Ahadits
ad-Dhaifah , no. 3056. Adapun hadits, "Sesungguhnya
setan ketakutan terhadap Umar." Terdapat syahidnya dalam hadits yang ke
15, dan diriwayatkan secara mauquf dari Ibnu Mas'ud dengan sanad yang hasan
sebagaimana yang terdapat dalam Fadhail Shahabah karya al-Imam Ahmad No. 46.
18 Dikeluarkan oleh At-Tirmidzi dalam kitab al-Manaqib
(hadits no. 3791) dari hadits Abu Qilabah dari Anas, dan dia berkata,
"Hadits hasan shahih, dan diproduksi oleh imam Ahmad dalam Musnad, 3/184,
dan dishahihkan oleh as -Syaikh Nashiruddin al-Albani dalam Shahih al-Jami ',
no. 908, dan dalam Silsilah
al-Ahadits ash-Shahihah No. 1224.
Cuplikan Perkataan Umar Dan Keadaan
Beliau
Umar pernah berkata, “Tidak halal bagiku harta
yang diberikan Allah kecuali dua pakaian. Satu untuk dikenakan di musim dingin
dan satu lagi digunakan untuk musim panas. Adapun makanan untuk keluargaku sama
saja dengan makanan orang-orang Quraisy pada umumnya, bukan standar yang paling
kaya di antara mereka. Aku sendiri hanyalah salah seorang dari kaum muslimin.”19
Jika menugaskan para gubernurnya, Umar akan
menulis perjanjian yang disaksikan oleh kaum Muhajirin. Umar mensyaratkan
kepada mereka agar tidak menaiki kereta kuda, tidak memakan makanan yang
enak-enak, tidak berpakaian yang halus, dan tidak menutup pintu rumahnya kepada
rakyat yang membutuhkan bantuan. Jika mereka melanggar pesan ini maka akan
mendapatkan hukuman.20
Jika seseorang berbicara kepadanya
menyampaikan berita, dan ia berbohong dalam sepatah atau dua patah kalimat,
maka Umar akan segera menegurnya dan berkata, “Tutup mulutmu, tutup mulutmu!”
Maka lelaki yang berbicara kepadanya berkata, “Demi Allah sesungguhnya
berita yang aku sampaikan kepadamu adalah benar kecuali apa yang engkau
perintahkan aku untuk menutup mulut.
Mu’awiyah bin Abi Sufyan berkata, “Adapun Abu
Bakar, ia tidak sedikitpun menginginkan dunia dan dunia juga tidak ingin datang
menghampirinya. Sedangkan Umar, dunia datang menghampirinya namun dia tidak
menginginkannya, adapun kita bergelimang dalam kenikmatan dunia.
Pernah Umar dicela dan dikatakan kepadanya,
“Alangkah baik jika engkau memakan makanan yang bergizi tentu akan membantu
dirimu supaya lebih kuat membela kebenaran.” Maka Umar berkata, “Sesungguhnya
aku telah meninggalkan kedua sahabatku (yakni Rasulullah dan Abu Bakar, pent.)
dalam keadaan tegar (tidak terpengaruh dengan dunia, pent.) maka jika aku tidak
mengikuti ketegaran mereka, aku takut tidak akan dapat mengejar kedudukan
mereka.”21
Beliau selalu memakai jubah yang terbuat dari
kulit yang banyak tambalannya sementara beliau adalah Khalifah-, berjalan
mengelilingi pasar sambil membawa tongkat di atas pundaknya untuk memukul orang-orang
yang melanggar peraturan. Jika beliau melewati biji atupun lainnya yang
bermanfaat, maka beliau akan mengambilnya dan melemparkannya ke halaman rumah
orang.22
Anas berkata, “Antara dua bahu dari baju Umar,
terdapat empat tambalan, dan kainnya ditambal dengan kulit. Pernah beliau
khutbah di atas mimbar mengenakan kain yang memiliki 12 tambalan.23 Ketika melaksanakan ibadah haji beliau
hanya menggunakan 16 dinar, sementara beliau berkata kepada anaknya, “Kita
terlalu boros dan berlebihan.
Beliau tidak pernah bernaung di bawah sesuatu,
tetapi beliau akan meletakkan kainnya di atas pohon kemudian bernaung di
bawahnya. Beliau tidak memiliki kemah ataupun tenda.24
Ketika memasuki negeri Syam saat penaklukan
Baitul Maqdis beliau mengendarai seekor unta yang telah tua. Kepala beliau yang
botak bersinar terkena matahari. Waktu itu beliau tidak mengenakan topi ataupun
sorban. Kaki beliau menjulur ke bawah kendaraan tanpa pelana. Beliau membawa
satu kantong yang terbuat dari kulit yang digunakan sebagai alas untuk tidur
jika beliau berhenti turun.
Ketika singgah di Baitul Maqdis beliau segera
memanggil pemimpin wilayah itu dan berkata, “Panggil kemari pemimpin wilayah
ini.” Orang-orang segera memanggilnya, ketika hadir Umar berkata padanya,
“Tolong cucikan bajuku ini sekaligus jahitkan dan pinjami aku baju.” Maka
dibawakan kepada beliau baju yang terbuat dari katun. Beliau bertanya, “Apa
ini?” Dikatakan kepadanya bahwa baju ini dibuat dari katun. Beliau bertanya
kepada mereka, “Apa itu katun?” Mereka memberitahukan kepadanya apa itu katun.
Umar segera melepas bajunya lalu mencuci kemudian menjahitnya. Setelah kering
beliau mengenakannya kembali. Melihat hal tersebut pemimpin wilayah itu berkata
padanya, “Engkau adalah penguasa Arab, di negeri ini tidak pantas seseorang
mengendarai unta.” Maka segera dibawakan kepadanya kuda yang bagus. Umar segera
melepas pelana dan pedalnya lalu menaikinya. Ketika Umar mulai mengendarainya,
kuda tersebut berjalan dengan liar, beliau segera memerintahkan kepada orang
yang bersamanya, “Tahan kuda ini! Aku tidak mengira jika orang-orang di sini
suka mengendarai setan-setan, tolong berikan untaku kembali!” Setelah itu
beliau turun dan kembali mengendarai untanya.25
Diriwayatkan dari Anas ia berkata, “Aku pernah
bersama Umar, kemudian beliau masuk ke kebun untuk buang hajat -sementara jarak
antara diriku dan dirinya hanyalah pagar kebun- aku dengar la berkata sendiri,
“Hai Umar bin al-Khaththab, engkau adalah Amirul mukminim, ya… engkau adalah
Amirul mukminin! Demi Allah takutlah engkau kepada Allah Hai Ibn al-Khaththab,
jika tidak Allah pasti akan mengadzabmu.”26
Disebutkan bahwasanya Umar ??? ???? ??? pernah
membawa tempat air di atas pundaknya. Sebagian orang mengkritiknya, namun
beliau berkata, “Aku terlalu kagum terhadap diriku sendiri oleh karena itu aku
ingin menghinakannya.” Pernah beliau melaksanakan Shalat Isya’ bersama kaum
muslimin, setelah itu beliau segera masuk ke rumah dan masih terus mengerjakan
shalat hingga fajar tiba.”
Pada waktu tahun paceklik dan kelaparan beliau
tidak pernah makan kecuali roti dan minyak hingga kulit beliau berubah menjadi
hitam, beliau berkata, “Akulah sejelek-jelek penguasa apabila aku kenyang
sementara rakyatku kelaparan.
Pada wajah beliau terdapat dua garis hitam
disebabkan banyak menangis. Terkadang beliau mendengar ayat Allah dan jatuh
pingsan karena perasaan takut, hingga terpaksa dibopong ke rumah dalam keadaan
pingsan. Kemudian kaum muslimin menjenguk beliau beberapa hari, padahal beliau
tidak memiliki penyakit yang membuat beliau pingsan kecuali perasaan takutnya27
Thalhah bin Ubaidillah berkata, “Suatu ketika
Umar keluar dalam kegelapan malam dan masuk ke salah satu rumah, maka pada pagi
hari aku mencari rumah tersebut dan aku datangi, ternyata dalam rumah itu
terdapat seorang perempuan tua yang buta sedang duduk. Aku tanyakan kepadanya,
Mengapa lelaki ini (Umar) datang ke rumahmu?” Wanita itu menjawab, “Ia selalu
mengunjungiku setiap beberapa hari sekali untuk membantuku membersihkan dan
mengurus segala keperluanku.” Aku berkata kepada diriku, “Celakalah dirimu
wahai Thalhah, kenapa engkau memata-matai Umar?”
Aslam Maula Umar berkata, “Pernah datang ke
Madinah satu rombongan saudagar, mereka segera turun di mushalla, maka Umar
berkata kepada Abdurrahman bin Auf, ‘Bagaimana jika malam ini kita menjaga
mereka?’ Abdurrahman berkata, ‘Ya, aku setuju!’ Maka keduanya menjaga para
saudagar tersebut sepanjang malam sambil shalat. Namun tiba-tiba Umar mendengar
suara anak kecil menangis, segera Umar menuju tempat anak itu dan bertanya
kepada ibunya, ‘Takutlah engkau kepada Allah dan berbuat baiklah dalam merawat
anakmu.’ Kemudian Umar kembali ke tempatnya. Kemudian la mendengar lagi suara
bayi itu dan ia mendatangi tempat itu kembali dan bertanya kepada ibunya
seperti pertanyaan beliau tadi. Setelah itu Umar kembali ke tempatnya semula.
Di akhir malam dia mendengar bayi tersebut menangis lagi. Umar segera
mendatangi bayi itu dan berkata kepada ibunya, ‘Celakalah engkau, sesungguhnya
engkau adalah ibu yang buruk, kenapa aku mendengar anakmu menangis sepanjang
malam?’ Wanita itu menjawab, ‘Hai tuan, sesungguhnya aku berusaha menyapihnya
dan memalingkan perhatiannya untuk menyusu tetapi dia masih tetap ingin
menyusu.’ Umar bertanya, ‘Kenapa engkau akan menyapihnya?’ Wanita itu menjawab,
‘Karena Umar hanya memberikan jatah makan terhadap anak-anak yang telah disapih
saja.’ Umar bertanya kepadanya, ‘Berapa usia anakmu?’ Dia menjawab, ‘Baru
beberapa bulan saja.’ Maka Umar berkata, ‘Celakalah engkau kenapa terlalu cepat
engkau menyapihnya?’ Maka ketika shalat subuh bacaan beliau nyaris tidak
terdengar jelas oleh para makmum disebabkan tangisnya.
Beliau berkata, ‘Celakalah engkau hai Umar
berapa banyak anak-anak bayi kaum muslimin yang telah engkau bunuh.’ Setelah
itu ia menyuruh salah seorang pegawainya untuk mengumumkan kepada seluruh
orang, Janganlah kalian terlalu cepat menyapih anak-anak kalian, sebab kami
akan memberikan jatah bagi setiap anak yang lahir dalam Islam.’ Umar segera
menyebarkan berita ini ke seluruh daerah kekuasaannya. 28
Aslam berkata, “Pernah suatu malam aku keluar
bersama Umar ke luar kota
Madinah. Kami melihat ada sebuah tenda dari kulit, dan segera kami datangi,
ternyata di dalamnya ada seorang wanita sedang menagis. Umar bertanya tentang
keadaannya, dan dia menjawab, ‘Aku adalah seorang wanita Arab yang akan
bersalin (melahirkan) sedang tidak memiliki apapun.’ Umar menangis dan segera
berlari menuju rumah Ummu Kaltsum binti Ali bin Abi Thalib -istrinya-,
dan berkata, ‘Apakah engkau mau mendapatkan pahala yang akan Allah karuniakan
kepadamu?’ Segera Umar memberitakan padanya mengenai wanita yang dilihatnya
tadi, maka istrinya berkata, ‘Ya, aku akan membantunya.’ Umar segera membawa
satu karung gandum beserta daging di atas bahunya, sementara Ummu Kaltsum
membawa peralatan yang dibutuhkan untuk bersalin, keduanya berjalan mendatangi
wanita tersebut. Sesampainya di sana
Ummu Kaltsum segera masuk ke tempat wanita itu, sementara Umar duduk bersama
suaminya -yang tidak mengenal Umar sambil berbincang-bincang.
Akhirnya wanita itu berhasil melahirkan seorang
bayi. Ummu Kaltsum berkata kepada Umar, ‘Wahai Amirul mukminin sampaikan berita
gembira kepada suaminya bahwa anaknya yang baru lahir adalah lelaki.’ Ketika
lelaki itu mendengar perkataan Amirul Mukminin ia merasa sangat kaget dan minta
maaf kepada Umar. Namun Umar berkata kepadanya, ‘Tidak mengapa. Setelah itu
Umar memberikan kepada mereka nafkah dan apa yang mereka butuhkan lantas
beliaupun pulang.
Aslam berkata, “Suatu malam aku keluar bersama
Umar bin al-Khaththab ke dusun Waqim. Ketika kami sampai di Shirar29 kami melihat ada api yang dinyalakan.
Umar berkata, ‘Wahai Aslam di sana
ada musafir yang kemalaman, mari kita berangkat menuju mereka.’ Kami segera
mendatangi mereka dan ternyata di sana
ada seorang wanita bersama anak-anaknya sedang menunggu periuk yang diletakkan
di atas api, sementara anak-anaknya sedang menangis, Umar bertanya, ‘Assalamu
alaiki wahai pemilik api.’ Wanita itu menjawab, ‘Wa alaika as-Salam’, Umar
berkata, ‘Kami boleh mendekat?’ Dia menjawab, ‘Silahkan!’ Umar segera mendekat
dan bertanya, ‘Ada
apa gerangan dengan kalian?’ Wanita itu menjawab, ‘Kami kemalaman dalam
perjalanan serta kedinginan.’ Umar kembali bertanya, Kenapa anak-anak itu
menagis?’ Wanita itu menjawab, ‘Karena lapar.’ Umar kembali bertanya, ‘Apa yang
engkau masak di atas api itu?’ Dia menjawab, ‘Air agar aku dapat menenangkan
mereka hingga tertidur. Dan Allah kelak yang akan jadi hakim antara kami dengan
Umar.
Maka Umar menangis dan segera berlari pulang
menuju gudang tempat penyimpanan gandum. Ia segera mengeluarkan sekarung gandum
dan satu ember daging, sambil berkata, ‘Wahai Aslam naikkan karung ini ke atas
pundakku.’ Aslam berkata, ‘Biar aku saja yang membawanya untukmu.’ Umar
menjawab, ‘Apakah engkau mau memikul dosaku kelak di hari Kiamat?’ Maka beliau segera
memikul karung tersebut di atas pundaknya hingga mendatangi tempat wanita itu.
Setelah meletakkan karung tersebut beliau segera mengeluarkan gandum dari
dalamnya dan memasukkannya ke dalam periuk. Setelah itu ia memasukkan daging ke
dalamnya. Umar berusaha meniup api di bawah periuk hingga asap menyebar di
antara jenggotnya untuk beberapa saat. Setelah itu Umar menurunkan periuk dari
atas api dan berkata, ‘Berikan aku piring kalian!’. Setelah piring diletakkan
segera umar menuangkan isi periuk ke dalam piring itu dan menghidangkannya
kepada anak-anak wanita itu dan berkata, ‘Makanlah!’ Maka anak-anak itu makan
hingga kenyang, wanita itu berdoa untuk Umar agar diberi ganjaran pahala
sementara dia sendiri tidak mengenal Umar.
Umar masih bersama mereka hingga anak-anak itu
tertidur pulas. Setelah itu Umar memberikan kepada mereka nafkah lantas pulang.
Umar berkata kepadaku, ‘Wahai Aslam sesungguhnya rasa laparlah yang membuat
mereka begadang dan tidak dapat tidur’ “30
Bersambung…
Foot Note:
19 Dikeluarkan Oleh Ibnu Sa’ad dalam Thabaqat, 3/275 dengan
sanad yang shahih.
20 Ibnu Sa’ad menyebutkan hal yang senada dan ringkas di
dalam ath-Thabaqat, 3/207 dari jalan al-Waqidi dan dikeluarkan oleh ath-Thabari
dalam Tarikh nya, 4/207 dengan sanad la ba’sa bih (tidak mengapa).
21 Ath-Thabaqat al-Kubra, 2/277 dengan redaksi yang mirip
dari jalan Hafsah 46, bandingkan dengan Tarikh ath-Thabari 3/617, dan Ibnul
Jauzi, 4/198.
22 Ibid 3/330.
23 Sebagaimana yang dikeluarkan oleh Ibnu Sa’ad dari
jalan-jalan yang sahih bersumber dari riwayat Anas. (Ath-Thabaqat al-Kubra,
3/328).
24 Ibnu Sa’ad mengeluarkan yang senada dalam ath-Thabaqat,
3/279.
25 Lihat Ibn Jauzi, Manaqib Umar, Hlm. 151.
26 Dikeluarkan oleh Ibnu Sa’ad dalam ath-Thabaqat, 3/292
dengan sanad yang shahih.
27 Lihat Tafsir al-Quran al-Azhim karya Ibnu Katsir, 7/407,
ketika menafsirkan ayat yang berbunyi “Sesungguhnya Adzab Rabbmu pasti akan
terjadi.” Lihat pula ad-Durar al-Mantsur karya as-Suyuti 6/118.
28 Dikeluarkan oleh Ibnu Sa’ad dalam Thabaqat, 3/302 dengan
sanadnya dari jalan Abdullah bin Umar.
29 Shirar adalah sebuah sumur yang berjarak sekitar 3 mil
dari kota
Madinah, menghadap ke kampung. (Mu’jam al-Ma’alim al-Jughrafiyah, 17 5 ).
30 Dikeluarkan oleh Ahmad dalam kitab Fadhail as-Shahabah,
no. 382 dan Muhaqqiq kitab itu berkomentar, “sanadnya Hasan.” Lihat Tarikh
ath-Thabari, 4/ 205-206.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar