@ Tentang UMMU SALAMAH binti ABU UMAYYAH R. A
Ayahnya : Abu Umayyah bin Suhail bin Mughirah bin
Abdullah bin Amr.
Ibunya
: Atikah binti Amir bin
Rabi’ah bin Malik bin Khuzaimah.
Suku
: Qurays
Ummu Salamah dinikahi Rasulullah pada tahun ke 4
Hijriah setelah wafatnya Zainab binti Khuzaimah. Pada saat itu usianya 27
tahun. Beliau adalah janda dari Abu Salamah bin Abdul Asyhal. Wali pernikahan Ummu
Salamah dengan Rasulullah adalah putranya sendiri, Salamah bin Abu Salamah. Namun
ada juga riwayat lain yang menyatakan bahwa walinya adalah Umar bin Khattab.
Mahar pernikahannya adalah sebuah kasur, mangkok, piring dan alat penggiling.
Ummu Salamah hidup bersama Rasulullah selama 6 tahun.
Selama itu beliau membesarkan anak-anak beliau dari Abu Salamah yaitu Salamah
bin Abu Salamah, Umar bin Abu Salamah, Zainab binti Abu Salamah, dan Ruqayyah
binti Abu Salamah. Beliau meninggal di tahun 61 Hijriah pada usia 84 tahun.
♥ Keistimewaan
Ummu Salamah r.a
- Ummu
Salamah adalah ‘Zaadur Rabki’
Ummu Salamah adalah wanita
yang dermawan. Ketika menempuh perjalanan jauh, beliau tidak mengizinkan
teman-temannya membawa perbekalan sendiri-sendiri karena beliaulah yang
menanggung bekal dan kebutuhan satu rombongan. Hal inilah yang menyebabkan
beliau mendapat julukan ‘Zaadur Rabki’ (Bekal Musafir).
- Ummu
Salamah adalah Muhajir Wanita Pertama
“Orang yang pertama kali
Hijrah dari kalangan wanita adalah Ummu Salamah.” (HR. Imam Muslim)
- Ummu
Salamah Istri Penuh Cinta
Ummu Salamah pernah mengatakan
kepada suaminya bahwa ia tidak akan menikah lagi sepeninggal Beliau. Namun
suaminya justru mendoakan Ummu Salamah dengan doa berikut ini,
“Ya Allah, karuniakanlah
Ummu Salamah seorang suami yang jauh lebih baik dari pada aku. Yang tidak
menyusahkannya dan tidak mengganggu kehidupannya.”
- Rasulullah
melamar Ummu Salamah berkali-kali
Ketika Abu Salamah meninggal
dunia, Ummu Salamah sangat sedih. Ia menolak lamaran Abu Bakar dan Umar bin
Khattab. Bahkan ketika Rasulullah meminangnya, Ummu Salamah juga masih enggan
menerimanya. Ia mengatakan bahwa dirinya janda tua yang banyak anak dan
pencemburu. Hingga datanglah Umar dengan sangat marah kepadanya sebagaimana
disebutkan dalam sebuah hadist,
“Umar bin Khattab
mendatangi Ummu Salamah dan berkata, ‘Engkau yang menolak Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam?’. Ummu Salamah menjawab ‘Hai anak Khattab,
sesungguhnya aku mempunyai ini dan itu.’ Kemudian Rasulullah datang kembali dan
bersabda kepadanya, ‘Adapun perkataanmu bahwa Engkau wanita pencemburu, aku
berdoa semoga Allah Azza wa Jalla menghilangkan kecemburuanmu. Adapun
perkataanmu bahwa Engkau mempunyai anak kecil, maka Allah akan mencukupkan
anak-anak kecilmu. Adapun perkataanmu bahwa disini tidak ada seorang walipun
dari wali-walimu yang bisa menikahkanmu, maka t”idak ada seorangpun dari
wali-walimu baik yang ada di sini atau tidak ada, yang membenciku.’”
- Ummu
Salamah mendapat jatah giliran yang pertama
Umar Al Ma’la meriwayatkan
hadist dari Aisyah RA yang berkata,
“Jika telah mengerjakan
shalat Ashar, Rasulullah SAW masuk ke rumah isteri-isteri beliau satu persatu.
Beliau pertama kali datang ke rumah Ummu Salamah karena beliau yang paling
tua.”
- Ummu
Salamah Menguatkan Rasulullah di Al-Hudaibiyah
Ketika Rasulullah SAW berdamai
dengan penduduk Mekkah, beliau memerintahkan para Sahabat untuk menyembelih
unta dan mencukur rambut. Namun tidak ada seorangpun yang mentaati perintah
Rasulullah karena mereka tidak sepakat dengan perdamaian Rasulullah dengan
penduduk Mekkah. Rasulullah masuk ke tempat Ummu Salamah dan menceritakan apa yang dialaminya. Ummu Salamah berkata
kepada Rasulullah SAW,
“Keluarlah Engkau tanpa
berkata sepatah katapun dengan siapapun, kemudian Engkau Sembelih untamu dan
cukurlah rambutmu.”
Rasulullah keluar dan
melaksanakan saran Ummu Salamah sehingga manusia mengikuti apa yang dilakukan
oleh Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar